2016
Portal Berita Terkini
Harapan Palsu - Kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali marak terjadi di Kota Banda Aceh. Aparat Polresta Banda Aceh, menerima enam laporan kasus curanmor roda dua yang terjadi di sejumlah kawasan. Lima kasus di antaranya terjadi dalam satu hari, yaitu Jumat (30/1). Satu kasus lainnya terjadi Kamis (29/1).

Dari lima kasus curanmor yang terjadi sepanjang Jumat (30/1), rata-rata sepeda motor (Sepmor) hilang di lokasi parkir. Bahkan, satu di antaranya dicuri saat diparkir pemiliknya di halaman sekolah. Aparat kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, untuk menangkap para pelakunya.

Curanmor, Sehari 5 Motor Bisa Hilang Di Banda Aceh

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli SSTMK SH, yang dihubungi Serambi, Sabtu (31/1) malam, menyebutkan, dari sejumlah kasus pencurian sepeda motor (sepmor) tersebut, ada yang disebabkan kelalaian pemiliknya sendiri. Pemiliknya sengaja meninggalkan sepmor dalam kondisi menyala, dengan dalih hanya meninggalkannya sebentar untuk membeli sesuatu.

Zulkifli mengatakan, hampir di setiap sudut Kota Banda Aceh, terutama di lokasi-lokasi rawan pencurian sepmor, sudah dipasang spanduk imbauan serta selebaran-selebaran agar setiap pemilik kendaraan mewaspadai sepmornya.

Meningkatkan kewaspadaan itu, tambah Kapolresta Banda Aceh itu, salah satunya bisa dilakukan dengan memasang kunci pengaman tambahan dan menempatkan sepmornya itu di lokasi-lokasi yang aman dan mudah terpantau.

Pun demikian, sambung Kapolresta, pihaknya akan berusaha maksimal untuk mengungkap kasus curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. Namun, ia juga berharap kerja sama dari masyarakat untuk menekan angka kasus tersebut. Kerja sama yang dimaksud tidak mesti turun langsung menangkap pelakunya, tapi menjaga sepmornya dengan baik juga merupakan bagian dari kerja sama.


Semuanya mampu diminimalisir kalau ada kesadaran dari pemiliknya masing-masing. Jangan pernah menggangap remeh. Pasanglah kunci pengaman tambahan setiap kali memarkir kendaraan,(/xmod)
Portal Berita Terkini
Harapan Palsu - Media sosial telah membuat perubahan yang signifikan dalam hidup kita. Begitu juga dalam hal percintaan. Tak sedikit yang bertemu dengan jodoh lewat media sosial, bisa menjadi lebih intim, namun juga tak sedikit yang dilanda badai asmara.

Apa yang Anda tampilkan adalah apa yang dilihat oleh orang lain. Orang bisa saja menghujani like, favorite, atau me-retweet sebanyak mungkin, ketika Anda mengunggah foto atau menulis status tentang pasangan, lantas menobatkan Anda sebagai relationship goal mereka. Akan tetapi, yang tahu apa yang sesungguhnya terjadi di antara Anda dan pasangan hanyalah Anda berdua.

Tantangan Cinta Era Sosial Media

Memicu terlalu banyak kekhawatiran. Sibuk memantau media sosial dan aktivitas pasangan di online juga bisa berakibat buruk pada hubungan. Bagaimana jika pasangan memberi "like" pada foto profil temannya yang perempuan? Pasangan mendapat mentiondari perempuan yang mengagumi kesuksesannya? 
Dan banyak lagi jenis kecemburuan yang bisa muncul karena aktivitas media sosial, yang mungkin sebetulnya tidak mengarah pada perselingkuhan.Lebih serius memikirkan foto mana yang perlu diunggah ketimbang memikirkan cara untuk membuat hubungan menjadi lebih mesra. Harus diakui, punya foto berdua dengan pasangan memang sangat menyenangkan (dan membanggakan). Makan bareng di restoran, nonton bioskop, pergi kondangan, baju senada, karaoke di mobil, dan banyak lagi momen lainnya yang sayang jika tak diabadikan. 


Dalam setiap momen, kita pun lantas sibuk untuk memotret, lalu memilah dan memilih foto mana yang akan kita unggah segera. Sebegitu niatnya, sampai-sampai seringkali orang melupakan esensi dari keintiman dan usaha merawat keintiman itu sendiri, bukan mengejar banyaknya "like" dan pengakuan dari publik. 

Unggah foto berdua terlalu sering bisa membuat kita kebablasan. Awalnya unggah sesekali, mendapat banyak komentar dan pujian dari orang lain tanpa sadar membuat kita terlena dan ingin selalu unggah. Tahukah Anda, orang lain juga bisa terganggu dengan status kita yang mengumbar PDA (Public Display Affection) atau keintiman di media sosial. Sayang kan, kalau sampai kehilangan teman, gara-gara di unfriend atau unfollow mereka?

Media penyaluran tentang apa yang dirasakan pindah ke status media sosial. Grafik cinta bisa naik dan turun adalah hal yang wajar. Perasaan kita bisa berubah-ubah, seiring mood. Itulah kenapa, penting sekali saling mengkomunikasikan apa yang sedang kita rasakan dengan pasangan. Apa yang kita sukai dan tidak kita sukai dari pasangan. Namun, sayangnya, komunikasi ini telah banyak digantikan oleh update status. Hubungan Anda dan pasangan pun ibarat open book, yang sudah diketahui semua orang. Malah kadang, bukannya pasangan yang tahu masalah Anda, malah publik lebih tahu duluan.

Pertengkaran rentan pindah ke online. Argumentasi dan konflik biasa terjadi dalam hubungan asmara. Hal ini tidak perlu ditakutkan, sebab tidak semua konflik itu berarti "akhir dunia". Dengan catatan, hindari pertengkaran itu berpindah ke media sosial. Apalagi, kalau sampai membuka keburukan pasangan.(/modinf)
Portal Berita Terkini
Dua Jagoan di Pilkada Banda Aceh
Dua Jagoan di Pilkada Banda Aceh


Harapan Palsu 
- Dua pasangan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh resmi ditetapkan KIP Banda Aceh. Senin (24/10) beberapa minggu lalu, Ketua KIP Banda Aceh Munawarsyah menyatakan hanya dua pasangan yang akan berkompetisi di Pilkada pada 15 Februari 2017. Dua pasangan tersebut diusung oleh koalisi partai politik.

Sementara dua pasangan dari jalur independen, Pasangan Marniati–Amiruddin Usman Daroy dan Adnan Beuransah–Umar Rafsanjani harus mengubur mimpinya jauh-jauh untuk menjadi Banda Aceh Satu.

Pasangan Illiza Sa’aduddin Djamal–Farid Nyak Umar diusung delapan partai politik dengan kekuatan 18 kursi di DPRK Banda Aceh. Kursi terbanyak disumbang Partai Demokrat (5 kursi), disusul Partai Aceh dan PKS (masing-masing 4 kursi) dan PPP (3 kursi). Kemudian PDA dan PKPI (masing-masing 1 kursi), serta dua partai pendukung yang tidak memiliki kursi, yakni Partai Hanura dan PDI Perjuangan.

Sementara pasangan Aminullah Usman-Zainal Arifin diusung oleh koalisi enam partai politik dengan kekuatan 12 kursi di DPRK Banda Aceh. Total kursi tersebut, masing-masing Partai Nas Dem (4 kursi), PAN (3 kursi), Golkar (3 kursi), dan Gerindra (2 kursi). Sementara dua partai pendukung lainnya, yakni PKB dan PBB, tidak memiliki kursi di Parlemen Banda Aceh.

Dilansir dari LKBN Antara, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal dan Farid Nyak Umar dalam penyampaian visi misinya di DPRK Banda Aceh, Jumat (28/10/2016), menyatakan bakal memprioritaskan peningkatan kualitas pelayanan publik dan infrastruktur perkotaan jika terpilih pada Pilkada 2017 yang akan datang.

Aminullah Usman dan Zainal Arifin mengatakan akan fokus meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat jika terpilih pada Pilkada mendatang. “Kami akan fokus kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota,” kata Aminullah Usman didampingi Zainal Arifin saat penyampaian visi dan misi.

Selain ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kata Aminullah, dirinya dan Zainal Arifin juga akan mengembangkan bidang agama yakni menjadikan Banda Aceh sebagai pusat pelaksanaan syariat Islam yang terbaik.

Begitu juga di bidang pendidikan, ungkap dia, pihaknya akan menyediakan biaya pendidikan kepada keluarga miskin dari jenjang pendidikan dasar sebesar Rp2 juta. Di bidang kesehatan, lanjut dia, pihaknya akan memastikan ketersediaan dokter, bidan, dan perawat yang mencukupi di rumah sakit maupun Puskesmas.

Pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala, Dr Effendi Hasan MA mengatakan kedua pasangan memiliki peluang yang sama besar menjadi pemenang Pilkada. Hal ini bisa dilihat dari hampir meratanya jumlah partai pendukung dua pasangan tersebut.

“Pilkada Banda akan berlangsung sangat menarik karena hanya diikuti dua pasangan yang seimbang,” ujar Effendi, Sabtu 29 Oktober 2016.

Effendi menuturkan, sebagai incumbent Illiza sedikit lebih unggul. Hal ini merujuk pemenang Pilkada serentak di seluruh Indonesia pada 2015 lalu mayoritas dimenangkan calon petahana. Namun, dengan strategi yang tepat, Aminullah diyakini masih punya peluang mengalahkan Illiza.(/smod)



Portal Berita Terkini
Harapan Palsu - Lemahnya pengawasan dilapangan, disebabkan kurang baiknya menejemen di PDAM selama ini. Kemampuan sumber daya manusia juga terbatas, akibatnya hingga kini perusahaan daerah yang sudah cukup tua itu belum mandiri, masih terus disubsidi oleh Pemko Banda Aceh. Kondisi ini, karena menejemen di PDAM juga kurang baik, sehingga persoalan pencuri air dan kebocoran yang luar biasa terus terjadi.




Meski jaringan air sudah pernah dibenahi dengan pemasangan pipa baru pada masa rehab/rekon pascatsunami oleh BRR sekitar enam tahun lalu, jaringan air dalam kota masih semraut dan banyak masalah. Jaringan yang ada sekarang terjadi tumpang tindih, antara pipa lama dengan pipa baru.

Selain, pencurian air dan kebocoran yang luar biasa, tempat penampungan air yang ada sekarang sudah tidak memadai lagi. Kedepan PDAM Tirta Daroy harus membangun yang baru yang lebih besar, sehingga setiap waktu suplay air ke pelanggan cukup.


Pembenahan secara menyeluruh di PDAM sangat penting, sehingga di tahun-tahun mendatang keberadaan perusahaan daerah tersebut tidak membebani lagi APBK Banda Aceh. Kedepan manajemen PDAM harus jauh lebih baik dan dalam pengelolaan keuangannya juga harus transparan. Jadi harus open semua, jangan ada yang ditutup-tutupi. (/xmod)
Portal Berita Terkini
Banyak orang tak sadar bahwa perlindungan pertama pada kesehatan gigi dimulai dari saat memilih santapan. Karena itulah, diet berupa pengaturan pola makan sehat sebenarnya juga perlu dilakukan dengan tujuan gigi tetap kuat.‎

Pasalnya, beragam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat-zat perusak gigi. Paparan asam pada minuman ringan dan kudapan, misalnya, dapat menimbulkan plak penyebab gigi berlubang.

diet demi menjaga kesehatan gigi dapat dimulai semudah menambah konsumsi serat nabati pada piring santap. Saat dikunyah, buah dan sayur punya kemampuan membersihkan plak gigi secara alami.

"Kebiasaan makan makanan manis dan lengket juga harus dikurangi," kata drg. Ratu Mirah Afifah, Profesional Marketing Manager Oral Care PT Unilever Indonesia, dikutip dari Kompas.com (13/9/13).

Karena teksturnya cenderung renyah, makanan berserat tinggi membantu tubuh memproduksi lebih banyak air liur. Hal ini berguna untuk menetralisir asam. Air liur mengandung kalsium dan fosfat untuk memperbaiki kerusakan awal jaringan gigi.

Itulah sebabnya mengunyah makanan berserat sebaiknya dilakukan secara bergantian di kedua sisi mulut. Pengunyahan ini akan lebih efektif dan membuat bagian kanan serta kiri gigi bersih seimbang.

Selain buah dan sayur, frekuensi makan pun hendaknya diatur. Setelah mengonsumsi makanan utama, ada baiknya jika tidak langsung mengudap.

Masalahnya, sisa makanan akan mengeluarkan asam yang menyerang gigi. Serangan itu tidak akan berhenti jika kudapan terus dikunyah. Akibatnya, gigi bisa gampang berlubang.

Begitu pula dengan mengunyah melewati batas wajar—32 kali. Perkara serupa dapat timbul karena mulut tidak diberi kesempatan untuk melawan bakteri makanan.

Pilih yang lebih sehat

Daripada mengonsumsi soft drink atau minuman ringan, air putih terbukti menjadi minuman paling baik. Dilansir situs web American Dental Association, air putih berkhasiat menjaga mulut tetap bersih.

Air putih menyapu sisa makanan dan residu bakteri penyebab gigi berlubang. Minuman ini juga mencairkan zat asam yang dihasilkan oleh kuman dalam mulut.

Terlebih lagi, air putih mengandung nol kalori. Ia tidak membawa zat gula yang dapat menempel dan menimbulkan risiko gigi berlubang.

Untuk asupan protein, memilih lean meat atau daging tanpa lemak juga lebih disarankan. Dada ayam tanpa kulit, ikan, serta daging sapi bagian eye round—tanpa lemak—ada di antara jenis ini.

Protein rendah lemak tersebut dinilai membuat gigi lebih kuat. Hal ini juga berlaku pada biji-bijian dan kacang-kacangan.

Kebersihan gigi

Ketika pola makan sudah dijaga, menjaga kebersihan gigi selayaknya terus dilakukan. Adapun sikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali sehari.

"Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Kebanyakan orang Indonesia menyikat gigi saat mandi," ujar drg. Mirah pada kesempatan berbeda yang dilansir Kompas.com, Rabu (10/12/2016).
Ilustrasi.

Gigi pun sebaiknya disikat dengan lembut agar sisa makanan benar-benar terangkat. Cara ini juga dapat menjaga lapisan email gigi.

Menyikat dengan keras akan mengikis lapisan tersebut. Prosesnya kemudian ditutup dengan satu kali kumur-kumur agar kandungan flouride dari pasta gigi tidak terbuang.

"Cara menyikat gigi yang salah juga bisa membuat bakteri dalam mulut tidak bisa dibersihkan dengan maksimal," ujar Mirah.

Salah menggosok gigi memicu terbukanya bagian dentin—lapisan di bawah email—atau gigi menjadi sensitif. Akan tetapi, bila cara sikat gigi di atas sudah jadi kebiasaan, ada baiknya segera memeriksakan kondisi gigi.

Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah memilih pasta gigi yang tepat. Pepsodent Sensitive Expert, misalnya, memiliki tiga manfaat yang melindungi gigi.

Kandungan HAP Mineral dan Sodium mampu masuk ke saluran dentin yang terbuka dan menutup lubang gigi sebelum menjadi parah. Lalu, Zinc Citrate di dalamnya ampuh menghambat metabolisme bakteri sehingga gigi tetap resik. Adapun free sample pasta gigi tersebut bisa Anda dapatkan di sini.

Jika pola makan sehat sudah diterapkan dan kebersihan gigi dijaga, peluang untuk punya gigi keropos pun semakin kecil. Ingat, untuk kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? 
Portal Berita Terkini

Kehadiran gawai sering membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Anak pun menjadi jarang terpapar sinar matahari.
Menurut penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, jarang terpapar sinar ultraviolet B dari matahari bisa meningkatkan risiko anak mengalami miopia.
Miopia atau rabun jauh pada anak-anak biasanya dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Jika anak lebih sering terkena sinar ultraviolet B, risiko mengalami miopia pun menurun.
Penelitian sebelumnya terhadap orang dewasa juga menemukan kaitan antara miopia dan ultraviolet B. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Astrid E Fletcher dari London School of Hygiene and Tropical Medicine itu telah melakukan pemeriksaan mata terhadap 4166 orang.
Penelitian menunjukkan, paparan sinar UVB pada usia 14-19 tahun dan 20-39 tahun dapat menurunkan risiko miopia. Penelitian tersebut menyimpulkan, yang dapat merusak mata anak-anak ternyata bukan hanya karena sering menatap layar gawai, tapi kuramg terpapar sinar matahari.
Peneliti menyarankan orangtua agar tak membiarkan anak terus-menerus di dalam rumah. Biarkan anak bermain di luar rumah, seperti bermain di taman bersama teman-temannya atau bersepeda. Bermain di luar ruangan pun baik untuk tumbuh kembang anak.
Terkena sinar matahari, khususnya pada pagi hari, tak hanya dapat menyehatkan mata. Sinar matahari membantu penyerapan vitamin D yang juga dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak.
Menurut peneliti, terpapar sinar matahari pada masa kanak-kanak baik untuk kesehatan di masa mendatang. 
Portal Berita Terkini

Saya menulis ini tepat di hari peringatan AIDS sedunia beberapa hari lalu, kembali merenung selepas menunaikan program televisi yang juga membahas soal penyakit mematikan tersebut.
Stigma yang selama ini tertanam bahwa biang keladinya adalah perilaku seksual menyimpang (baca: dengan sesama jenis atau pekerja seks komersial adalah sumbernya) ternyata terhapus sama sekali dengan data statistik Kementrian Kesehata yang jelas-jelas menyebut kasus tertinggi ada pada ibu rumah tangga.
Latar belakang pekerjaan sebagai karyawan menempati angka 9603 kasus, sementara pekerja seks komersial malah kurang dari sepertiganya, 2578 kasus.
Selang sehari sebelum ini, saya juga terhenyak membaca berita seorang remaja putri di bawah umur pukul setengah satu subuh dengan alasan ‘pulang dari main’ menumpang angkot dan akhirnya diperkosa beramai-ramai oleh supir angkot dengan beberapa orang temannya yang juga usianya tidak lebih dari 21 tahun.
Ketika pemerkosa berhasil ditangkap, jangankan merasa bersalah, malah berbalik menantang polisi,”Kok seperti ini saja dipermasalahkan?” Kengerian semakin terasa melihat semua fenomena tersebut di negeri yang ‘sedang terserang banyak penyakit’ ini.
Cobalah menonton film-film kriminal buatan Amerika di mana seks sudah dianggap sebagai hal biasa. Pelaku yang terlibat kasus seks dengan anak di bawah umur, kelihatan ketakutan luar biasa dan alibi ‘hubungan atas dasar suka sama suka’ tidak pernah dibenarkan pengadilan.
Bahkan seseorang mendapat tudingan “You are sick!” begitu kedapatkan melakukan perbuatan asusila terhadap seorang remaja.


"Rekreasi" yang merusak diri

Penyakit dimulai saat istilah rekreasi diterapkan di area yang keliru. Pemenuhan dorongan yang tidak didasari perilaku sehat yang santun. Bukan hanya soal seks. Dorongan nafsu makan pun sama saja.
Pelampiasan rasa “ingin”, bahkan ketika berbagai jenis emosi datang mulai dari senang, sedih, frustrasi – yang ditujukan pada makanan, berujung penyakit yang diam-diam datang tanpa permisi.
Betul, salah makan hari ini tidak langsung berakibat gemuk esok hari kok. Tapi, bukan tak mungkin jika nantinya diabetes atau pelbagai sindroma metabolik muncul. Padahal, tujuan sebenarnya orang makan hanyalah sekadar bertahan hidup.
Begitu pula jika tindakan seksual yang tujuan aslinya meneruskan keturunan, bablas menjadi sekadar pemuasan rekreasi.
Rekreasi cenderung dilampiaskan pada orang yang salah, di waktu yang salah, di tempat yang salah pula.
Kesantunan tidak mendapat tempat lagi. Bahkan bagi segolongan anak muda sekarang, tetap perawan dan perjaka sebelum menikah dianggap hal yang menggelikan. Bukan sekadar ‘kuper’, tapi amat sangat purba.
Yang ditakuti hanya kehamilan yang tak diinginkan. Kebetulan kondom muncul sebagai perangkat penyelamat. Apalagi, dibilang juga mampu mencegah penularan HIV. Promosi yang salah sasaran akhirnya menciptakan masyarakat gagal paham.
Kondom dibenarkan untuk mencegah penularan penyakit terhadap pasangan seksual, dalam artian seorang istri yang mengidap HIV akibat cemaran transfusi darah tetap masih bisa mempertahankan perkawinan dan kehidupan seksualnya tanpa menulari suaminya. Bukan pacar gelapnya.
Saya masih cukup optimis untuk mempertahankan kesantunan hidup sehat di tanah air ini. Selama para pengambil peran kesehatan mempunyai misi yang sama.
Fakta bahwa ibu rumah tangga menempati peringkat teratas penderita HIV – bukan pecandu narkotik, apalagi pekerja seks komersial – sudah saatnya menjadi tamparan keras tentang makna hidup menikah.
Tidak ada sekolah menjadi orangtua memang. Dan tidak ada buku panduan menikah dengan kesetiaan dan komitmen. Tapi, yang mencemaskan adalah saat orang menikah ternyata hanya desakan usia, nafsu seks yang ingin segera disalurkan, bukannya tentang pernikahan itu sendiri.
Sama seperti makanan yang mudah membuat bosan, seks jika hanya dinikmati sebagai rekreasi akan menjadi suatu kejenuhan.
Kabar baiknya dengan makanan, berpindah ke variasi lain tidak akan menyebabkan kegaduhan. Tapi tidak demikian dengan perilaku seksual.
“Mencicipi” pemberi kenikmatan lain semata ingin lepas dari kejenuhan, bisa jadi cikal bakal mengapa latar belakang pekerjaan “baik-baik” sebagai karyawan menempati angka tertinggi.
Memilih serong dengan sesama profesi, berselingkuh dengan orang yang tiap hari ditemui di kantor, bukan jaminan ‘saya memilih partner seks yang aman’.
Aman tidak bisa dilihat secara kasat mata, karena virus HIV bisa bercokol hingga 10 tahun tanpa memberi gejala apa pun. Tapi jangan tanya ganasnya.
Bila kehamilan belum tentu bisa terjadi pada hubungan seks satu kali, maka penularan HIV pasti terjadi di hubungan yang ‘hanya sekali itu saja’ – dari orang yang ‘kelihatan sehat’, tapi Anda salah terka itu.
Sudah cukup kegaduhan demi kegaduhan menghalangi bangsa ini untuk maju. Banyak sekali hal yang semestinya tak perlu terjadi. Asal saja kita semua menata diri. Tepatnya tahu diri.
Kembali ke fitrah tidak hanya dijadikan ungkapan klise dan jargon. Tapi perlu ada contoh nyata walaupun kecil, untuk memulainya, dan menjadi panutan anak-anak nanti.
Rekreasi pangan tidak perlu meniru resep pizza terbaru, cukup mengganti menu pecel dengan karedok.
Rekreasi hubungan seks yang membosankan tidak perlu mengganti pasangan main, cukup mengganti kaos tidur yang sudah berlubang itu dengan satin berenda. Semoga kewarasan dan kesantunan kita masih dalam pemeliharaanNya.
Portal Berita Terkini

Keluarga yang memiliki kebiasaan makan sambil menyaksikan televisi, cenderung mengonsumsi makanan kurang sehat, ketimbang keluarga yang makan tanpa ditemani televisi.
Menurut sebuah studi di AS yang belum lama diterbitkan dalam jurnal Appetite, makan bersama keluarga bisa menjadi pelindung bagi kesehatan anak-anak.
Pemimpin studi Amanda Trofholz menjelaskan, orangtua sebaiknya menyediakan waktu setidaknya 1 kali dalam sehari, seperti pada saat makan malam, untuk makan bersama anak-anak, sebab ini bisa menjadi kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang pilihan makanan sehat.
"Menyaksikan tayangan televisi pada saat makan bersama keluarga dapat mengurangi koneksi emosional antar anggota keluarga dan menumpulkan efek protektif dari makanan," kata Trofholz, yang juga seorang peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis.
Untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang hubungan antara menonton televisi saat makan bersama keluarga dan risiko obesitas, tim peneliti menganalisis rekaman video dari 120 keluarga yang memiliki anak berusia 6 sampai 12 tahun.
Setiap keluarga diminta untuk mencatat dua jenis makanan keluarga menggunakan iPad dan lalu melapor kepada tim peneliti apa yang mereka makan dan berapa banyak mereka menikmati makanan itu.
Setiap proses makan bersama keluarga pun direkam, untuk melihat apakah saat makan, keluarga tersebut menonton televisi.
Peneliti menemukan, keluarga yang makan tanpa menonton televisi lebih menikmati makanan mereka, ketimbang keluarga yang memerhatikan tayangan televisi.
Peneliti menjelaskan, saat tidak ada gangguan dari televisi, keluarga dapat lebih menikmati makanan, sehingga cepat merasa puas dengan makanan tersebut.
Obrolan sesama anggota keluarga juga membuat sesi makan menjadi lebih menyenangkan, ini membuat keluarga lebih sehat secara mental dan terhindar dari makan emosional—kecenderungan makan berlebih karena kondisi stres atau karena terdistraksi. Sehingga, keluarga yang tidak menonton televisi saat makan secara signifikan lebih sehat.
"Menyaksikan televisi pada saat makan adalah gangguan yang dapat menyebabkan seseorang 'makan tanpa berpikir' termasuk makan berlebihan tanpa menyadarinya," kata Eileen Fitzpatrick, seorang asisten profesor di The Sage Colleges di Troy , New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Lingkungan makan tanpa televisi adalah kesempatan bagi anak-anak untuk menikmati makan, mencoba makanan baru, dan mengatur diri untuk menikmati makanan sehat yang disediakan.
Tak mengherankan, kata peneliti, anak-anak dari keluarga yang menonton televisi saat makan lebih mungkin untuk kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan anak-anak yang keluarganya tidak menonton TV saat makan.
Fitzpatrick menambahkan, iklan makanan tak sehat di televisi juga dapat membentuk pola makan anak, anak cenderung memilih makanan kurang sehat karena pengaruh iklan.
“Keluarga harus mencoba untuk melihat momen makan bersama keluarga sebagai sebuah kebutuhan untuk sehat,” kata Trofholz.
"Keluarga yang menjadikan makan bersama keluarga sebagai waktu untuk menjalin hubungan emosional lebih cenderung untuk mematikan televisi, menyajikan makanan dengan kualitas yang lebih tinggi, dan lebih menikmati makanan."
Portal Berita Terkini

Sampai hari ini memang belum ada obat atau vaksin untuk HIV/AIDS, penyakit yang diderita sekitar 37 juta orang di dunia. Tapi, ada alasan untuk berharap karena riset-riset yang dilakukan semakin menjanjikan.


Kemajuan pengobatan dan pencegahan infeksi HIV memang terus meningkat. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia, di tahun 2015 angka kematian karena penyakit ini jauh lebih rendah dalam 20 tahun terakhir. Angka penularan HIV baru juga mencapai titik terendah sejak tahun 1991.



Kemajuan terapi HIV/AIDS itu paling tidak karena akses terhadap pengobatan antiretroviral (ARV) semakin luas. Pada tahun 2015, setidaknya 2 juta orang mengonsumsi ARV, angka tertinggi dalam sejarah penyakit ini.



Pada peringatan Hari AIDS 2016 ini, perbaharui pengetahuan Anda akan penemuan yang signifikan, termasuk pengobatan dan vaksin yang sedang dikembangkan untuk mengatasi HIV/AIDS, seperti dikutip dari Huffingtonpost.com.



1. Vaksin HIV

Virus HIV tidak mungkin dikalahkan oleh sistem kekebalan tubuh manusia karena ia memiliki kemampuan bermutasi dengan cepat untuk mengubah permukaan protein sehingga tidak terdeteksi.
Dalam penemuan terbaru, antibodi atau protein yang diproduksi oleh sistem imun tubuh untuk menghancurkan patogen, mampu menetralisir berbagai varian dari strain HIV.



Sebelumnya, antibodi paling kuat yang diidentifikasi cuma mampu menetralisir 90 persen dari varian HIV. Sementara dalam riset terbaru, N6, nama antibodi itu, bisa menetralisir sampai 98 persen. Tim ilmuwan dari National Institute of Health berhasil mengisolasi antibodi N6 dari darah seseorang yang terinfeksi HIV.



Dari antibodi itu, para ilmuwan akan mengembangkannya menjadi vaksin untuk mencegah penularan HIV.



Kelompok ilmuwan lain yang mengembangkan vaksin HIV bahkan sudah sampai pada tahap uji coba pada manusia. Dalam waktu dekat, vaksin tersebut akan diuji coba pada populasi di Afrika Selatan yang memiliki angka penularan HIV tinggi di dunia.



2. Pengobatan yang sukses pada monyet

Sebuah eksperimen vakin yang dikombinasikan dengan zat yang bisa merangsang sistem imun mampu menekan SIV (versi HIV pada monyet) sampai pada level tak terdeteksi, seperti halnya pengobatan ARV pada manusia.



Penemuan yang menggembirakan itu ditemukan pada 3 dari 9 ekor monyet yang mendapatkan terapi kombinasi. Walau begitu, para ahli tetap merasa hasil itu menjanjikan untuk pengembangan obat HIV di masa depan.



Kelak, jika obat itu berhasil diwujudkan, seseorang bisa mendapatkan terapi yang sama dan kadar virus dalam tubuhnya dapat ditekan sampai tidak terdeteksi, tanpa harus mengonsumsi ARV setiap hari.



3. Obat yang sudah ada bisa menekan HIV

Dalam percobaan yang lain, masih kepada monyet, para ilmuwan dari Inggris berhasil menekan SIV sampai level tak terdeteksi dengan suplemen terapi ARV dengan antibodi yang mirip dengan obat vedolizumab yang sudah lebih dulu ada untuk penyakit lain.



Secara umum, level HIV naik lagi dalam seminggu setelah pengobatan dihentikan, namun dari 8 monyet yang mendapatkan uji coba ini, kadar virus tetap tak terdeteksi sampai 2 tahun.



Kabar baiknya, obat antibodi vedolizumab itu sudah lama beredar dan biasanya diresepkan untuk mengobati penyakit pencernaan. Vedolizumab bekerja dengan mencegah sel imun tubuh memasuki usus, bagian tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan saat tahap awal infeksi HIV.




Berdasarkan hasil tersebut, para peneliti mulai melakukan pengujian vedolizumab pada manusia.
Portal Berita Terkini


Seni tradisi Didong Gayo dan Kerawang Gayo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Bukti sertifikat pengakuan dua warisan budaya tersebut telah diterima oleh Pemerintah Aceh Tengah pada 28 November lalu, setelah diserahkan oleh Asisten III Pemerintah Aceh, Syahrul.

"Warisan budaya tak benda ini bermakna, segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia, satu lagi ada warisan budaya benda, sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT, tidak ada campur tangan manusia di situ," ungkap Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, Rabu (2/12/2015).

Dia menyampaikan itu pada kegiatan resepsi syukuran penganugerahan Didong dan Kerawang Gayo sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang digelar di Gedung UMMI Pendopo Bupati setempat.

"Kepada pencipta lagu (syair) didong, demikian ceh (vokalis) juga, kita minta supaya syarat-syarat didongnya diperhatikan, suara cehnya juga harus diperhatikan," kata Nasaruddin.

Di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Tengah itu, Bupati menyampaikan bagaimana perkembangan didong saat ini. 

Pemerintah daerah juga merencanakan pemakaian batik bermotif Kerawang Gayo bagi PNS yang bekerja di lingkungan pemerintahan.

"Nanti tentu didesain dulu yang sederhana yang bisa dipakai untuk ke kantor selama sehari, nanti kita atur apakah hari Jumat atau hari Sabtu," kata Nasaruddin lagi.

Dia juga menjelaskan, pemasaran Kerawang Gayo di daerah ini belum dilakukan secara maksimal. Sebab, perajin Kerawang Gayo belum terorganisasi dengan baik.

"Mudah-mudahan mulai Januari tahun depan sudah ada tempat, mekanismenya bisa diatur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan," lanjut dia.

Secara simbolis kedua sertifikat diserahkan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin kepada Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Hamdan, di Gedung UMMI Pendopo Bupati setempat.

Penyerahan turut disaksikan unsur pimpinan daerah, pimpinan organisasi wanita, tokoh masyarakat, seniman didong, pelaku industri kerawang dan segenap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) setempat.

Didong dan Kerawang Gayo menjadi dua dari 11 Warisan Budaya Tak Benda yang diterima oleh Pemerintah Aceh kali ini.

Didong adalah seni tradisi masyarakat Gayo yang masih ditampilkan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Aceh. 

Didong adalah sebuah kesenian rakyat Gayo yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Seni berkelompok ini biasanya dimainkan oleh maksimal 25 orang, sudah termasuk satu hingga tiga orang ceh, yang diiringi tepukan tangan pengiringnya.

Sedangkan Kerawang atau sering disebut "Kerawang Gayo" (Penuturan dalam Bahasa Gayo) adalah busana adat Suku Gayo yang biasanya dipakai saat melangsungkan acara resepsi pernikahan, acara tarian adat, dan budaya secara turun-temurun
Portal Berita Terkini

 Setelah produk kopi asal Tanah Gayo, meliputi Aceh Tengah dan Bener Meriah, mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 28 April 2010, Kopi Arabika Gayo didaftarkan kembali untuk mendapatkan Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo di Uni Eropa.


"Pada 26 Oktober lalu, Kopi Gayo sudah didaftarkan di perdagangan kopi internasional Eropa, dan alhamdulillah untuk label dalam arti kata merk dagang dan juga lambangnya sudah mendapatkan pengakuan," Kata Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dalam konferensi pers di Pendopo Bupati Aceh Tengah, Senin (16/11/2015) malam.



Nasaruddin mengatakan, menurut Kemenkumham Dirjen Kekayaan Intelektual (HKI), pendaftaran sertifikat Indikasi Geografis tersebut dilakukan dalam minggu ini.



"Mulai hari ini sertifikatnya sedang didaftarkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Belgia, beliau mendaftarkan merk Arabika Gayo," ujarnya.



"Kalau ini terjadi, maka di Uni Eropa tidak boleh lagi ada kopi yang menggunakan label 'Gayo', karena masih ada klaim merk oleh perusahaan Belanda yang dulu namanya Gayo Mountain Coffee, dengan pendaftaran yang kita lakukan di dalam negeri, maka mereka tidak boleh lagi menggunakan label Gayo, namun perusahaan ini sudah tidak aktif lagi," lanjut dia.



Dia menambahkan, ada sebuah perusahaan dari Afrika Selatan yang membuat merk dengan label Kopi Gayo. Setelah pendaftaran ini, lanjutnya, mereka tidak akan boleh lagi menggunakan nama atau merk Kopi Gayo.



"Dengan didaftarkan dan sudah diterimanya merk dagang Kopi Gayo di Uni Eropa, maka tidak ada lagi perusahaan di luar yang menggunakan merk tersebut," pungkas Nasaruddin.
Portal Berita Terkini


 Masyarakat dari empat kabupaten di daerah Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh menggelar silaturrahmi budaya yang akan berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu malam.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari silaturrahmi dengan masyarakat gayo se Aceh dan juga turut menghadirkan sejumlah kesenian dari Dataran Tinggi Gayo," kata Bendahara Panitia Ansyari Munthe di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan kegiatan silaturrahmi masyarat dari empat kabupaten yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara yang berlangsung di Banda Aceh itu juga akan dihadiri Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
"Kegiatan seni yang ditampilkan ini dari empat kabupaten yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo dan ini juga bagian dari mengenal dan keterikatan semakin kuat dengan semua komponen," katanya.
Ansyari yang turut didampingi ketua panitia Dihansyah mengatakan acara bertajuk "Ratip Musara Anguk. Nyawa Musara Peluk" itu akan menampilkan sejumlah kegiatan seperti tari Saman, pelebat, Guel, Bang Kandar, Didong, Sopan Sofyan, Ervan Ceh Kul dan pepongoten.
Pihaknya memperkirakan undangan yang akan hadir pada kegiatan silaturrahmi masyarakat Gayo tersebut mencapai tiga ribu sampai lima ribu orang.
"Kami targetkan tamu yang akan dihadir nantinya dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan empat daerah daratan tinggi gayo tersebut bisa mencapai lima ribu orang serta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh," katanya.
Ketua panitia, Dihansah mengatakan kegiatan yang digelar tersebut bagian mempererat silaturahmi antara empat daerah tersebut.
Portal Berita Terkini

Hasil Seleksi Bersama SBMPTN 2016 diumumkan serentak pada Selasa (28/6/2016). Sejumlah kampus "merajai" nilai rata-rata tertinggi dari peserta seleksi.

SBMPTN 2016 membagi peserta dalam dua kelompok ujian, yaitu Sainstek dan Soshum.

Berikut ini 10 besar kampus penerima rata-rata nilai tertinggi untuk kelompok Sainstek:

1. Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan rata-rata nilai 700,10.
2. Universitas Indonesia (UI), dengan rata-rata nilai 667,44.
3. Universitas Gadjah Mada, dengan rata-rata nilai 648,46.
4. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dengan rata-rata nilai 647,54.
5. Universitas Diponegoro (Undip), dengan rata-rata nilai 620,33.
6. Universitas Padjadjaran, dengan rata-rata nilai 618,24.
7. Universitas Airlangga (Unair), dengan rata-rata nilai 616,67.
8. Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan rata-rata nilai 613,68.
9. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)dengan rata-rata nilai 611,00.
10. UPN Yogyakarta, dengan rata-rata nilai 606,68.

Adapun untuk kelompok Soshum, 10 besarnya adalah:

1. Universitas Indonesia (UI), dengan rata-rata nilai 669,52.
2. Universitas Gadjah Mada, dengan rata-rata nilai 652,92.
3. Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan rata-rata nilai 651,97.
4. Universitas Padjadjaran, dengan rata-rata nilai 621,78.
5. Universitas Diponegoro (Undip), dengan rata-rata nilai 617,99.
6. Universitas Airlangga (Unair), dengan rata-rata nilai 616,66.
7. Universitas Brawijaya, dengan rata-rata nilai 606,14.
8. UPN Yogyakarta, dengan rata-rata nilai 598,51.
9. UPN Jakarta, dengan rata-rata nilai 597,33.
10. Universitas Negeri Jakarta, dengan rata-rata nilai 594,19.

Hasil seleksi dapat dilihat melalui situs resmi panitia mulai pukul 14.00 WIB. Beberapa saat lagi, peserta juga bisa mengakses informasi tersebut di Kompas.com melalui alamat
Portal Berita Terkini
 Engkau sebagai pelita dalam kegelapan, Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa....

Masih hapal lirik lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di atas? Lagu untuk para guru dan pendidik. Lirik lagu itu menunjukkan betapa mulia profesi guru. 

“Pendidik adalah teladan bagi peserta didiknya," kata CEO & Founder Elite Tutors Indonesia, Sumarsono, Kamis (16/9/2016).

Guru, lanjut Sumarsono, tidak hanya bertanggung jawab atas penyampaian materi tetapi juga berperan sebagai panutan.

Namun, tak bisa dimungkiri guru juga manusia biasa yang memiliki banyak kebutuhan hidup untuk dipenuhi. Sayangnya, keluhan soal kesejahteraan para guru masih terus saja bergaung. 

Seperti dilansir Kompas.com pada Jumat (29/1/2016), misalnya, masalah ini menjadi agenda Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia pada Januari 2016.

Keluhan yang mencuat antara lain pengucuran tunjangan belum tepat waktu. Persyaratan penerimaan tunjangan juga dirasa terlalu banyak. Proses kenaikan pangkat pun disebut masih rumit.

Belum lagi soal jabatan fungsional dan kecilnya pendapatan guru honorer. Juga, sejumlah tunjangan khusus disebut belum merata.


Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Guru bantu demo di Balai Kota, Kamis (26/5/2016). Mereka menuntut diikutsertakan dalam tes CAT CPNS DKI Jakarta.


Padahal, tanggung jawab guru tidak kecil. Rasio guru dan murid juga sering tak seimbang. 

Menurut PP 74/2008 tentang Guru, idealnya satu guru maksimal mengajar 20 siswa. Kenyataannya, satu guru kerap mendidik lebih dari 40 siswa pada satu waktu.

Terlebih lagi, ada tuntutan moral dan etika yang erat melekat pada sosok guru, mulai dari tutur kata hingga perilaku. 

Untuk itu semua, seorang guru harus terus-menerus mengasah kualitas dan membangun kepribadian. 

“Jadilah guru yang kehadirannya selalu dinanti peserta didik karena metode pengajarannya menarik," ujar Sumarsono.

Agar pengajaran efektif, lanjut Sumarsono, guru sebaiknya memastikan pula terlebih dahulu muridnya memang sudah siap menerima materi pelajaran.  
 
Gairah

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Sumarsono mengaku tidak sependapat bila guru harus menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan pula berarti guru perlu medali.

Namun, kata Sumarsono, guru harus dipastikan hidup sejahtera. Harapannya, kesejahteraan itu akan membuat guru terus termotivasi mengembangkan diri.

"Semakin berkembang guru, ia akan semakin maksimal mengajar, sehingga anak didik ikut berkembang," ungkap Sumarsono.

Menurut Sumarsono, saat ini pendidikan masih terlalu terpaku pada pengabdian. Seolah-olah, kata dia, mulianya profesi ini membuat guru tidak perlu sejahtera. 

"(Namun), saya menekankan, pendidik jangan (lalu) menuntut dibayar mahal, tapi (pendidik yang harus) memantaskan diri,” tegas Sumarsono.

Tentu saja, guru juga harus terus menambah kompetensi agar pantas dibayar mahal itu. Di dalamnya termasuk mempelajari kasus-kasus yang berkembang di dunia pendidikan dan cara menghadapi anak-anak tertentu.

KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN
Aktivis PMII Pamekasan bersama kota-kota lain di Jawa Timur, menggelar aksi demontrasi menuntut Bupati Pamekasan, memenuhi janjinya untuk meningkatkan kesejahteraan guru.


“Nah, bagaimana pendidik (sekarang) mau berkembang kalau sambil mikir besok mau makan apa? Pendidikan macam apa yang mau dibangun oleh pendidik yang tidak sejahtera?” tanya Sumarsono.

Berangkat dari pemahaman tersebut, Sumarsono pun memastikan para tutor di lembaganya mendapatkan bayaran pantas dan hidup sejahtera. Dari situ dia juga memastikan kualitas para pengajar di lembaganya. 

“Guru harus memiliki dua kualitas utama. Kualitas latar belakang akademik dan kepribadian menarik," tegas dia.

Menurut Sumarsono, peserta didik akan sulit menerima ilmu dari guru yang tidak konsisten dan perilaku kesehariannya bertolak belakang dengan ajarannya.

Sistem evaluasi pun Sumarsono bangun. Hasil dari proses ini dilaporkan pula ke orangtua murid, berbarengan dengan data perkembangan program.

"Jadinya, guru pun semangat belajar," ungkap dia.

Satu lagi, gairah atau passion adalah kata penting dalam proses pendidikan. Guru yang punya gairah tinggi mendidik akan otomatis punya empati kepada anak didiknya. 

Dengan sendirinya, sebut Sumarsono, guru itu berpikir kesuksesan peserta didik adalah kesuksesannya. Sebaliknya juga buat para murid. 

Lagi-lagi, gairah ini tak bisa dipisahkan dengan kesejahteraan. Sumarsono menganalogikan, gairah tanpa kesejahteraan ibarat mengendarai mobil tanpa pengisian kembali bensin. "Tinggal tunggu mogok (kalau begitu)," tegas dia.